Selasa, 19 Juni 2012

Paradoks Ilmu Pengetahuan dalam Dunia Modern

Ilmu pengetahuan alam senantiasa berkembang hingga saat ini. Manusia merupakan makhluk yang senantiasa mengaktulisasikan dirinya, hingga mereka berusaha senantiasa mendayagunakan segala sesuatu yang ada disekitarnya, termasuk alam. Alam telah banyak digunakan manusia, secara sadar maupun tidak. Tetapi yang jelas alam bagi manusia sangatlah berguna. Tetapi terkadang manusia lupa akan alam itu sendiri. Manusia menjadi sangat mendayagunakan alam hingga terkadang kestabilan hayati menjadi terganggu. Hal ini menimbulkan kerugian bagi alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai suatu ilmu yang mempelajari alam hayati juga menunjukkan perananya yang tanpa disadari juga dapat menunjukkan ketidakstabilan hayati, dalam artian kerugian bagi alam tetapi tidak menutup juga secara tidak langsung juga menimbulkan kerugian bagi manusia.
Dalam dunia modern, jika kita membicarakan Ilmu Pengetahuan Alam kita tidak langsung dapat melepaskannya dalam hubungannya dengan ilmu lainnya dan teknologi. Dari sinilah manusia memahami dampak postif IPA bagi kehidupannya. Tetapi alam pun sebagai sumber ilmu ini juga senantiasa mengalami perubahan, kearah yang baik ataupun sebaliknya. Hingga Ilmu pengerahuan alam menuai suatu paradoks dalam dunia modern, dampak positif dan dampak negatif dalam perkembangan IPA. Paper ini akan membahas permasalahan yang popular dalam dunia modern.
Awal mula Ilmu Pengetahuan Alam
Pada awal mulanya, tujuan studi alam dikenal sebagai filsafat alam. Studi alam dalam telaah filsafat ini berawal dari para pemikir filsafat alam dari Yunani. Setelah itu ilmu alam sendiri mulai berkembang dan lepas dari pengaruh filsafat. Dunia Timur Tengah memulai langkahnya dalam mepelajari ilmu pengetahuan alam sederhana.
Dari kalangan Timur Tengah ini, bangsa Barat mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan tempat-tempat yang menjadi riset Ilmu Pengetahuan. Dari pemikiran Barat ini akan lahir banyak sekali ilmuwan yang melahirkan berbagai gebrakan terhadap dunia sains. Ilmu Pengetahuan Alam semakin berkembang, sekarang kita dapat memahami pembagian IPA menjadi IPA klasik dan IPA modern. Ilmu pengetahuan alam klasik merupakan perkembangan ilmu fisika sebelum abad XX, sedangkan ilmu pengetahuan alam modern dimulai setelah abad XX[1]. Yang termasuk dalam Ilmu Pengetahuan Alam antara lain: astronomi, biologi, kimia, fisika, ilmu atmosfer, ilmu kelautan, dan geosciences (cabang ilmu geologi alam).
Ilmu pengetahuan Alam dalam dunia modern
Seperti yang telah disinggung dalam pendahuluan, dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam dalam dunia modern ini tidak dapat langsung lepas dari peranan ilmu lainnya dan teknologi. Antara IPA dan lainnya salning terkait dalam upaya manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itulah IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tak hanya itu saja, juga untuk memahami kehidupan hayati disekitar manusia.
Dalam perjalanan manusia berusaha memenuhi rasa ingin tahunya dan rasa ingin memenuhi kebutuhan hidupnya melalui alam, Ilmu pengetahuan alam mengalami perkembangan yang sangat cepat. Dalam perkembangan tersebut ilmu pengetahuan alam menunjukkan keuntungannya bagi kehidupan manusia dan juga kerugiannya.
Keuntungan IPA
Ada begitu banyak sumbangan ilmu pengetahuan alam yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Kegunaaan tersebut sangat berguna bagi berbagai bidang kehidupan manusia. Dengan mempelajari astronomi, manusia dapat mengetahui waktu edar bumi, lamanya hari dalam setahun, prediksi akan terjadinya gerhana, perubahan iklim dan lain sebagainya. Bukti astronomi yang sangat membantu manusia ialah dengan ditemukannya teleskop agar manusia dapat melihat alam semesta, contohnya: Teleskop Hubble. Salah satu tujuan mempelajari kosmos ialah untuk mlihat suatu kemungkinan dari planet luar yang memiliki struktur atmosfer sama sehingga mungkin kelak nantinya dapat manusia kunjungi. Hal ini pula berawal dari rasa ingin tahu manusia akan hal-hal yang berada diluar bumi.
Teknologi yang berkembang bersamaan dengan perkembangan astronomi-fisika telah memunculkan berbagai kemudahan bagi manusia. Melalui Astronomi-fisika, terjadi peluncuran berbagai satelit; satelit cuaca, satelit informasi, satelit pemantau dan lain sebagainya. Dengan adanya peluncuran satelit tersebut manusia dapat mengetahui keadaan dalam Bumi dari pantauan luar; misalnya cuaca dan keadaaan diluar bumi – sehingga dapat muncul prediksi munculnya gerhana, asteroid, dan lain sebagainya. Dan nampaknya dunia modern semakin memfasilitasi segala ilmu yang terkait diatas, buktinya sejak 8 Maret 2011 NASA mencoba untuk lebih memperkenalkan ilmu Alam Semesta terkhusunya Astronomi mulai dari kalangan sekolah dasar dan menyediakan fasilitas dalam pembelajarannya.[2]
Dengan mempelajari, memperkembangkan dan menerapkan Biologi, manusia juga memperolah banyak sekali keuntungan. Manusia dapat mengetahui bagaimana seharusnya ia berelasi dengan alam dan makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis makanan manusia sekarang ini juga hasil dari perkembangan dan penerapan cabang ilmu biologi. Dengan bantuan bakteri bisa terdapat makanan yang menunjang kehidupan manusia, sebagai contohnya: Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa dan tekstur keju atau Kecap, oleh Aspergillus oryzae dan masih banyak lagi kegunaan bakteri, dan jamur yang dapat diolah guna membantu pembentukan bahan makanan bagi manusia. [3]
Rekayasa genetika merupakan salah satu terapan dari ilmu biologi bagi kehidupan manusia. Dengan adanya rekayasa genetika manusia memperoleh banyak sekali keuntungan. Dihasilkannya tumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan manusia, seperti semangka tanpa biji, padi yang berisi dan cepat panen, dan masih banyak lagi hal yang serupa dalam bidang pertanian dan industri. Dengan rekayasa genetika pula, dapat dikembangkan beberapa jenis tumbuhan yang serupa dalam waktu singkat tanpa harus memperkembangkannnya secara konvensional. Kegunaan lainya dari rekayasa genetika adalah penyembuhan penyakit dengan merekayasa antigen penyakit. Contoh lainnya ialah mengenai cloning.
Dengan fisika, manusia dapat mendesain alat penerbangan dengan menggunakan teori fisika. Alat-alat optic, teleskop juga merupakan produk fisika. Fisika materi juga membuat manusia semakin mudah dalam berbagai hal, contohnya ialah mengenai kegunaan radioisotop. Radioisotop telah banyak membantu manusia dalam arkeologi (Carbon C-14), fosfor-32 untuk terapi leukemia, iodium-131 untuk mengobati tiroid, Natrium-24 untuk mengetahui lajur kecepatan aliran air, dan lain sebagainya.[4]
Dalam ilmu kimia manusia dapat mengenali dan mepergunakan unsur kimia tersebut dalam kehidupannya. Adanya zat addictif dalam makanan juga merupakan produk kimia yang dipelajari manusia. Baju bewarna yang sekarang dipakai manusia juga produk kimia. Perbedaan kosentrasi kimia pun juga dapat menjelaskan berbagai fenomena alam yang jarang terjadi dan juga dapat menujukkan adanya suatu gambaran kehidupan. Contohnya: Crazy Green atau laut es hijau di Antartika yang didalamnya terdapat berbagai makluk hidup[5].
Dalam menjelaskan kegunaan Ilmu Pengetahuan Alam akan menjadi sangat panjang, namun pada intinya Ilmu Pengetahuan Alam dalam dunia modern telah banyak sekali meberi kemudahan bagi keidupan manusia. Tetapi Ilmu Pengetahuan Alam pun menimbulkan suatu paradoks dalam dirinya, seiring berkembangnya kegunaan Ilmu pengetahuan Alam seiring juga dampaknya dapat kita rasakan.
Dampak Ilmu Pengetahuan Alam yang tereksploitasi secara berlebih
Ilmu Pengetahuan Alam yang berkembang begitu pesat enimbulkan dampak juga bagi kehidupan hayati. Dampak tersebut pada intinya berhubungan dengan ketidakstabilan hayati. Global warming, plant and animal extinction, berbagai penyakit aneh yang muncul dalam pergelakan dunia modern ini juga merupakan dmapak dari perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam, tepatnya karena IPA terlalu tereksploitasi oleh manusia.
Dampak negative dari perkembangan IPA jelas tidaklah sedikit namun dalam paper ini sebagaiman dalam pendahuluan hanya akan dibahas dampaknya dalam masalah ilmiah popular; Global Warming , plant and animal extinction seta kerusakan alam. Penyebab utama Global Warming ialah meningkatnya panas bumi karena terperangkapnya berbagai senyawa gas seperti: Uap Air, Carbon Dioksida, Metana, Nitrogen Oksida, Ozon, Kloroflorokarbon (CFC) dan sejumlah gas-gas lainnya yang utamanya hasil dari perabotan manusia. Tentu saja ini bukan mutlak salah IPA tetapi seperti telah dijelaskan bahwa IPA berkembang sejalan dengan ilmu lainnya dan teknologi, teknologi inilah yang memuat salah satu dampak seperti demikian. Banjir, erosi, suhu sangat panas, tumbuhan cepat mati, merupakan sebagian kecil dari dampak Global warming.
World Conservation Union's Red List - database mengukur status global 1,5 juta spesies di Bumi bernama ilmiah, 10.000 ilmuwan mendapati dari 40.168 spesies, satu dari empat kelas mamalia, satu dari delapan kelas burung, satu dari tiga kelas amfibi, satu dari tiga kelas konifer dan gymnosperma lain berada pada risiko kepunahan. Bahaya yang dihadapi oleh kelas-kelas lain organisme kurang dianalisis, tetapi sepenuhnya 40 persen dari spesies diperiksa planet bumi berada dalam bahaya, termasuk mungkin 51 persen dari reptil, 52 persen dari serangga, dan 73 persen tanaman berbunga.[6]
Kerusakan lingkungan dan menipisnya keanekaragam hayati, merupakan dampak lain dari IPA. Adanya rekayasa genetika telah membuat hewan dan tanaman asli menjadi beralih ke hewan dan tanaman dengan rekayasa genetika, sehingga spesies asli akan terancam punah. Contohnya: dulu orang makan semangka ynag berbiji yang rasanya manis dan merah buahnya tetapi sekarang manusia lebih suka makan semangka tanpa biji. Hal ini mendorong produsen memproduksi semangka tanpa biji melalui jasa bioteknologi yang meupakan salah satu produk IPA. Tentu saja ini dapat membahayakan kelangsungan spesies aslinya. Hutan semakin sedikit, laut yang tercemar zat kimia, dan kerusakan alam lainnya memang tidak hanya disebabkan oleh sedikit faktor melainkan oleh beberapa faktor; faktor industri, gas emisi, peluncuran roket, penggunaan zat kimia berlebih, factor demografi dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan alam senatiasa mengalami perkembangan. Paradoks Ilmu pengetahuan Alam dalam dunia modern ialah mengenai kemajuan IPA dan dampaknya. Sungguh banyak sekali yang manusia dapatkan dari IPA, namun terkadang manusia melupakan makhluk hidup lainnya dan melupakan alam tempat manusia hidup. Ketidakseimbangan hayatilah yang akhirnya terjadi. Kerusakan lingkungan hidup, global warming, kepunahan hewan dan tumbuhan itulah gambaran nyata yang terjadi ditengah dunia modern yang sedang kita jalani seiiring dengan terus berkembanganya IPA.
Dampak buruk tidak selalu mutlak buruk. Demikian dengan pemanasan global, memang manusia selalu menanggapnya terkesan buruk tetapi bagi daerah Antartika yang mulai terkena panas muncullah kehidupan baru. Ini merupakan suatu siklus, kehidupan baru muncul menggantikan kehidupan lama. Suatu paradoks IPA dalam dunia modern seperti diatas tidak akan pernah usai, karena kehidupan hayati makhluk hidup terletak dalam siklus alamiah yang makhluk hidup jalani jauh sebelum manusia sebagai makhluk berakal budi yang mendayaguanakan makhluk lainnya dan alam mengenal berbagai macam ilmu. Yang seharusnya dipermaslahakan dalam dunia modern saat ini bukan pada permasalahan lingkungan dan hayati yang terjadi dengan dampaknya terhadap manusia melainkan bagaimana kita mengembalikan kestabilan alam dalam siklusnya yang tidak hanya memperhatikan kebutuhan manusia tetapi juga keseimbangan antara alam dan makhluk hidup lainnya.
Manusia modern harus sejak dini tanggap akan segala perubahan yang terjadi pada mahkluk hidup lain dan alam sekitar mereka. IPA seharusnya yang menjebatani manusia modern untuk setidaknya lebih memahami alamnya dan mencoba merekonstruksi keseimbnagan hayati. Memang dampak negatifnya telah dirasakan secara bersama namun jika hanya dirasakan tanpa campur tangan akan menjadi percuma. Dengan demikian IPA akan menjadi suatu Ilmu yang benar-benar mempelajari alam bukan hanya dalam teori dan bukan hanya ilmu untuk manusia tetapi kembalia untuk alam dan kelangsungan hayati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar